MISA SYUKUR INKULTURASI SUNDA CIGUGUR
Masyarakat “Sunda Katolik” Cigugur Menjadi Katolik, sepertinya adalah hal yang kurang lumrah bagi sebagian masyarakat Sunda. Hal tersebut dianggap merupakan hal yang kurang lazim dalam komunitas Sunda. Terlebih setelah masyarakat Parahyangan seolah “diislamisasi” pasca runtuhnya Kerajaan Hindu-Buddha di Tanah Padjajaran. Sudah tertanam sejak lama bahwa “urang Sunda” identik dengan Islam. Tapi hal ini sepertinya tidak berlaku bagi masyarakat Cigugur, Kuningan. Khususnya “urang Sunda” mantan pengikut Agama Djawa Sunda yang menjadi umat Katolik, dikenal pula sebagai Madraisme karena mengambil nama pendirinya, Pangeran Madrais Alibasa Widjaja Ningrat, yang dipercaya sebagai keturunan Sultan Gebang Pangeran Alibasa I. Bagi masyarakat Sunda (eks-ADS), peristiwa menjadi Katolik dikenal sebagai “Peristiwa Cigugur” (Sejarah Gereja Katolik Indonesia, 1974:834-838), yakni sejak organisasi ADS dibubarkan oleh Pangeran Tedja Buana, cucu Pangeran Madrais, pemimpin ADS, pada 21 September 1...