KAPITEL OFS ST MARGARETHA CORTONA BANDUNG 20 OKTOBER 2013


OFS ST MARGARETHA CORTONA
BANDUNG
BERKAPITEL PERTAMA
20 OKTOBER 2013
BACA JUGA:
TAHUKAH ANDA?
PERBEDAAN RAHIB (MONK), BIARAWAN (FRIAR), DAN IMAM (PRIEST)



TELAH BERDIRI OFS BANDUNG YANG PERTAMA
DENGAN NAMA " ST MARGARETHA CORTONA"
Dengan keunikan sendiri, karena di Bandung tidak ada
biara Fransiskan/Fransiskanes







COUNSELING MENJELANG SIDANG
DI NICE GUEST HOUSE BANDUNG








SAAT KAPITEL OFS ST MARGAREHA CORTONA BANDUNG
DI RUANG PAROKI KATEDRAL BANDUNG


KLIP VIDEO:
KESAKSIAN SDR FX ERWIN TANARA
SAAT MENJELANG PEMILIHAN


 SANG SAKSI IN ACTION


MENANTI HASIL PERHITUNGAN SUARA





 TELAH TERPILIH PARA PELAYAN OFS ST MARGARETHA BANDUNG

SAAT PERSEMBAHAN OFS ST MARGARETHA 
BANDUNG
DI GEREJA KATEDRAL BANDUNG SETELAH PELANTIKAN PARA PELAYAN OFS BANDUNG YANG BARU






 MEJENG SEBELUM PULANG KE CIPANAS




NICE GUEST HOUSE
BANDUNG
JLN HEGARMANAH KULON



















KLIP VIDEO
BERKAPITELRIA
OFS ST MARGARETHA BANDUNG
BERKAPITEL YANG PERTAMA





[+In Cruce Salus, 'Pada Salib Ada Keselamatan.' - Thomas A Kempis. De Imitatione Christi, II, 2, 2]
TAHUKAH ANDA?
PERBEDAAN RAHIB (MONK), BIARAWAN (FRIAR), DAN IMAM (PRIEST)

Sebelumnya kita sudah membahas perbedaan biarawati (nun) dan suster (sister), yang secara kolektif disebut "women religious". Artikelnya dapat dibaca di sini:
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10152539932569638&set=a.99350589637.111403.91119074637&type=1&theater

Nah, bagaimana dengan kelompok "men religious", yang terdiri dari rahib (monk), biarawan (friar), dan imam (priest)? Siapakah mereka dan apa saja hal-hal yang membedakan satu sama lain?


SIAPAKAH ITU RAHIB (MONK)?

Seorang rahib (Inggris: monk) adalah seorang pria yang menjalani hidup kontemplatif di dalam biara tertutup (cloistered) atau setengah-tertutup (semi-cloistered). Rahib hanya boleh meninggalkan biaranya dalam kondisi-kondisi khusus dan dengan izin khusus, serta mengalami hanya sedikit kontak dengan dunia luar.

Sama dengan biarawati kontemplatif, pelayanan seorang rahib berpusat di dalam dan seputar biara, misalnya doa-doa, meditasi, dan pertapaan dalam kesunyian. Pertapaan rahib biasanya juga memiliki usaha-usaha kecil untuk mencukupi diri mereka sendiri, seperti kebun sayur, kebun buah, pembuatan anggur, rosario, dan lain-lain. Selain itu, pertapaan rahib umumnya terletak jauh dari kebisingan kota, misalnya di atas gunung, atau di tengah padang pasir atau padang rumput, karena hidup mereka menekankan kesunyian.

Jenis ordo religius yang anggota laki-lakinya disebut rahib dinamakan ordo monastik. Contoh ordo monastik adalah Ordo Benediktin (OSB), Ordo Cistercians of the Strict Observance (OCSO, dikenal luas sebagai Trappist), dan Ordo Karmelit Tak Berkasut (Discalced Carmelites; OCD).


SIAPAKAH ITU BIARAWAN (FRIAR)?

Pada sekitar abad ke-12, muncul gerakan religius baru yang ditandai dengan perkembangan ordo-ordo mendikan (ordo peminta-minta). Berbeda dari ordo monastik yang kebutuhan sehari-harinya dapat dicukupi dari hasil kebun sendiri, ordo mendikan — sesuai namanya —menekankan kemiskinan radikal dan hidup dari santunan orang lain ("mendicant" dalam bahasa Perancis artinya pengemis).

Anggota laki-laki dari ordo mendikan inilah yang disebut biarawan (Inggris: friar). Aktivitas sehari-hari seorang biarawan bisa apa saja, mulai dari guru, juru masak, tukang listrik, dokter, seniman, dan lain-lain. Beberapa biarawan mungkin ditahbiskan sebagai imam sehingga ia dapat merayakan sakramen-sakramen.

Contoh ordo-ordo mendikan dengan biarawan-biarawan adalah Fransiskan (OFM), Dominikan (OP), Augustinian (OSA), dan Karmelit (O.Carm).


SIAPAKAH ITU IMAM (PRIEST)?

Imam (priest) adalah pria yang DITAHBISKAN (yaitu, menerima Sakramen Imamat) untuk merayakan sakramen-sakramen Ekaristi, Baptis, dan Tobat. Imam dibagi dua, yaitu imam religius dan imam diosesan (projo).

Imam religius adalah imam yang berasal dari ordo religius; dengan kata lain, sebelum menjadi imam ia adalah rahib atau biarawan. Tidak semua rahib atau biarawan adalah imam; yang artinya, tidak semua rahib atau biarawan dapat memimpin Perayaan Ekaristi. Menjadi imam merupakan panggilan tersendiri dan bukanlah suatu keharusan bagi seorang rahib atau biarawan.

Imam diosesan (projo) adalah imam yang bukan anggota ordo tertentu, melainkan terikat pada wilayah keuskupannya. Pelayanannya berpusat pada kebutuhan-kebutuhan pastoral di paroki di mana ia ditugaskan.

Jika rahib atau biarawan tidak ditahbiskan sebagai imam, maka mereka dapat dipanggil sebagai "bruder".


BAGAIMANA DENGAN FRATER?

Sebenarnya, dalam bahasa Latin, "frater" berarti saudara laki-laki, dalam bahasa Inggris "brother" dan dalam bahasa Belanda disebut "broeder" (kata serapan untuk "bruder"). Jadi, sebenarnya frater = brother = bruder, kesemuanya disingkat "Br." di depan nama.

Namun salah kaprah di Indonesia adalah, ada pembedaan antara keduanya, yaitu kita menyebut frater sebagai calon imam yang sedang belajar teologi selama kurang-lebih 7 tahun sebelum ditahbiskan. Hal pembedaan ini sebenarnya tidak perlu.


PERBEDAAN KAUL

Imam diosesan (projo) tidak mengucapkan kaul. Mereka hanya membuat janji selibat dan ketaatan pada uskup mereka.

Rahib mengucapkan kaul ketaatan, stabilitas, dan conversion of manners. Kaul ketaatan, berarti mereka tunduk pada kepala biara mereka. Kaul stabilitas, berarti mereka setia pada bangunan biara masing-masing — ini mencegah para rahib berpindah-pindah dalam usaha mencari biara yang "sempurna". Kaul conversion of manners, berarti mereka harus meniadakan kepemilikan harta pribadi dan menjalani kemurnian sebagai selibat.

Biarawan, yang ordonya tidak terikat pada bangunan biara tertentu, mengucapkan kaul kemiskinan, kemurnian, dan ketaatan.


KESIMPULAN

Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa:

- Jika seorang pria Katolik ingin hidup selibat religius, ia dapat memilih masuk imamat diosesan (projo) atau masuk ordo religius, entah ordo monastik sebagai rahib atau ordo mendikan sebagai biarawan.

- Tidak semua rahib atau biarawan adalah imam, dan tidak semua imam adalah rahib atau biarawan (karena ada imam projo yang bukan keduanya).

- Rahib atau biarawan yang menjadi imam bukan berarti "naik tingkat"; ia hanya mendapatkan tugas khusus untuk merayakan sakramen.

- Rahib atau biarawan yang tidak ditahbiskan sebagai imam disebut bruder. Dapat terjadi, sekelompok imam religius dikepalai oleh seorang bruder, karena seperti diterangkan di atas, pentahbisan sebagai imam tidak berarti "pangkat"-nya lebih tinggi daripada bruder.



Referensi:

Fr. William Saunders. The meaning of the terms nun, sister, monk, priest, and brother.
http://catholiceducation.org/articles/religion/re0042.html

Rm. Gregorius Kaha, SVD. Segala sesuatu yang ingin kalian ketahui tentang para imam, Bagian 1.
http://yesaya.indocell.net/id415.htm


***
Diperkenankan mengutip / menyebarluaskan artikel di atas dengan mencantumkan sumber Facebook Page Gereja Katolik, "Tahukah Anda? — Perbedaan Rahib (Monk), Biarawan (Friar), dan Imam (Priest)", tertanggal 18 Januari 2014.

***

—Servus Veritatis—

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MISA SYUKUR INKULTURASI SUNDA CIGUGUR

The TAIZE COMMUNITY FOTO ALBUM AND MP4