Robert Agung Suryanto Ofm: HARAPANKU
HARAPANKU
Tidak sedikit hati dan jiwa yang merasakan kegamangan saat harus menapaki tahun yang baru ini. Tidak mudahnya menerima perubahan irama hidup yang berakibat pada perubahan rutinitas menciptakan aneka kegamangan dan keraguan di dalam diri.
Waktu terus berputar dan langkah terus terayun. Tidak bisa ditawar. Semuanya serempak ingin mngatakan bahwa hidup haruslah berubah. Berubah menjadi baik dan membahagiakan.
Harus mampu kuterima bahwa dalam hidup ini ada hal yang bisa kuubah dan barangkali banyak hal yang tidak mampu kuubah. Kalau aku mampu dan dimampukan kupikir itulah kapasitasku yang sekaligus perijinan yang diberikan dari-NYA. Namun untuk hal yang tidak mampu kuubah mau mengajarkan kepadaku pada sisi keterbatasanku dan kerapuhanku yang segera mau mengajakku untuk berpaling kepada DIA. DIAlah yang merancang semua ini, kepada DIA lah selayaknya hidup ini kupasrahkan.
Semoga seluruh pengalaman di hari yang telah kulalui mengajarkan padaku nilai-nilai kebijaksanaan dalam hidup. Semoga aku boleh memiliki hati yang merendah dan realistis, sadar dan menerima sisi ketidakmampuan setelah mengupayakan segenap kekuatan dan daya kemampuan secara maksimal dan optimal.
Ya, hanya ini yang aku mohonkan agar aku memiliki hati yang merendah yang menjadikanku semakin realistis dan peka pada kehendak DIA. DIA yang senantiasa menghendaki kebaikan dan kebahagiaan kendati harus menerobos perubahan yang acapkali menyakitkan dan menciptakan kehampaan yang teramat dalam. Hanya dengan cara demikianlah kiranya hati dan budiku akan menjadi tenteram sehingga mampu merencanakan langkah dengan jernih dan penuh sukacita.
Kumohonkan senantiasa, semoga DIA menganugerahkan setiap rahmat dan berkat yang kita semua butuhkan di setiap ayunan langkah kita di sepanjang tahun yang baru ini.
Tidak sedikit hati dan jiwa yang merasakan kegamangan saat harus menapaki tahun yang baru ini. Tidak mudahnya menerima perubahan irama hidup yang berakibat pada perubahan rutinitas menciptakan aneka kegamangan dan keraguan di dalam diri.
Waktu terus berputar dan langkah terus terayun. Tidak bisa ditawar. Semuanya serempak ingin mngatakan bahwa hidup haruslah berubah. Berubah menjadi baik dan membahagiakan.
Harus mampu kuterima bahwa dalam hidup ini ada hal yang bisa kuubah dan barangkali banyak hal yang tidak mampu kuubah. Kalau aku mampu dan dimampukan kupikir itulah kapasitasku yang sekaligus perijinan yang diberikan dari-NYA. Namun untuk hal yang tidak mampu kuubah mau mengajarkan kepadaku pada sisi keterbatasanku dan kerapuhanku yang segera mau mengajakku untuk berpaling kepada DIA. DIAlah yang merancang semua ini, kepada DIA lah selayaknya hidup ini kupasrahkan.
Semoga seluruh pengalaman di hari yang telah kulalui mengajarkan padaku nilai-nilai kebijaksanaan dalam hidup. Semoga aku boleh memiliki hati yang merendah dan realistis, sadar dan menerima sisi ketidakmampuan setelah mengupayakan segenap kekuatan dan daya kemampuan secara maksimal dan optimal.
Ya, hanya ini yang aku mohonkan agar aku memiliki hati yang merendah yang menjadikanku semakin realistis dan peka pada kehendak DIA. DIA yang senantiasa menghendaki kebaikan dan kebahagiaan kendati harus menerobos perubahan yang acapkali menyakitkan dan menciptakan kehampaan yang teramat dalam. Hanya dengan cara demikianlah kiranya hati dan budiku akan menjadi tenteram sehingga mampu merencanakan langkah dengan jernih dan penuh sukacita.
Kumohonkan senantiasa, semoga DIA menganugerahkan setiap rahmat dan berkat yang kita semua butuhkan di setiap ayunan langkah kita di sepanjang tahun yang baru ini.
Selamat memaknai rutinitas harian kita. Gbu all
Selamat memaknai rutinitas harian kita. Gbu
DUA MATRA WAKTU
Kita tak pernah bisa berbicara lepas dari (dan tentang) ruang dan waktu.
Hanya dua matra yang dimiliki waktu, ke depan dan ke belakang. Depan-belakang pun kategori tempat. Tempat memliki banyak matra, depan-belakang, kanan-kiri, atas-bawah. Waktu hanya memliki matra masa depan dan masa lalu.
Karena itu bulan januari diambil dari kisah mitologi Yunani, dewa januarius yang memiliki dua wajah yang menghadap ke dapan dan ke belakang.
Mari kita bersyukur atas keduanya. Atas masa lalu telah membentuk kekinian kita yang akan segera menjadi masa lalu juga. Atas masa yang akan datang yang membuat kita menatap ke depan dan mengingatkan kepada kita agar dapat melangkah dengan lebih baik dan lebih baik lagi.
Dua matra pada waktu diapit oleh waktu keabadian. Dari mana dan kemana kita setelah melampaui kedua matra waktu yang sementara ini? menuju ke keabadian.
Rupanya itulah hakekat perjalanan hidup, hakekat perjalanan dari setiap jiwa yang sesungguhnya. Semoga kita dianugerahi rahmat kebijaksanaan untuk menjalani waktu fana dan sementara ini sebagai cara Tuhan mempersiapkan setiap jiwa untuk kelak tinggal bersama-Nya di waktu keabadian.
Selamat menyongsong Tahun yang baru dengan mensyukuri aneka rahmat di balik pengalaman sukses-gagal, sedih-bahagia, sehat-sakit di sepanjang tahun yang akan kita lewati ini.
Gbu all
DUA HAL PENTING
Seorang pertapa di sebuah bukit di akhir dari seluruh ulah tapanya ditawari oleh dewa dua permintaan saja dan akan dikabulkan. Ia berpikir keras agar tidak salah meminta. Akhirnya ia menyampaikan dua permintaan ini. ‘Hamba hanya meminta dua hal agar diberi kemampuan untuk menghentikan, dan kemampuan untuk memulai’. Mengapa kamu meminta hal ini dan bukan hal lainnya? tanya sang dewa.
Hamba mohon agar hamba diberi kemampuan untuk MENGHENTIKAN ..dan MEMULAI...
Menghentikan keburukan.
Menghentikan kemalasan.
Menghentikan dendam dan dorongan untuk memfitnah orang.
Menghentikan keinginan untuk menyalahkan sesama.
Menghentikan egoisme.
Dan....
Mulai melakukan, memikirkan, dan merancang segala yang baik dalam hidup.
Mulai untuk melakukan kebaikan untuk kemuliaan Tuhan dan kebaikan sesama.
Mulai mengayunkan langkah menuju kebaikan.
Mulai untuk menerima dan mencintai sesama apa adanya...
Baik sekali permintaanmu, kata sang dewa. Itu sepadan dengan menghentikan dosa dan mulai hidup dalam pertobatan.
Semoga kita semua dimampukan untuk memiliki dua kemampuan itu. menghentikan yang buruk, memulai yang baik, dan meneruskan apa yang sudah baik menuju kesempurnaannya.
Semoga Tuhan selalu memberkati kita semua di tahun yang akan kita tinggalkan ini dan menyertai kita di tahun yang akan kita jalani.
Gbu all
Seorang pertapa di sebuah bukit di akhir dari seluruh ulah tapanya ditawari oleh dewa dua permintaan saja dan akan dikabulkan. Ia berpikir keras agar tidak salah meminta. Akhirnya ia menyampaikan dua permintaan ini. ‘Hamba hanya meminta dua hal agar diberi kemampuan untuk menghentikan, dan kemampuan untuk memulai’. Mengapa kamu meminta hal ini dan bukan hal lainnya? tanya sang dewa.
Hamba mohon agar hamba diberi kemampuan untuk MENGHENTIKAN ..dan MEMULAI...
Menghentikan keburukan.
Menghentikan kemalasan.
Menghentikan dendam dan dorongan untuk memfitnah orang.
Menghentikan keinginan untuk menyalahkan sesama.
Menghentikan egoisme.
Dan....
Mulai melakukan, memikirkan, dan merancang segala yang baik dalam hidup.
Mulai untuk melakukan kebaikan untuk kemuliaan Tuhan dan kebaikan sesama.
Mulai mengayunkan langkah menuju kebaikan.
Mulai untuk menerima dan mencintai sesama apa adanya...
Baik sekali permintaanmu, kata sang dewa. Itu sepadan dengan menghentikan dosa dan mulai hidup dalam pertobatan.
Semoga kita semua dimampukan untuk memiliki dua kemampuan itu. menghentikan yang buruk, memulai yang baik, dan meneruskan apa yang sudah baik menuju kesempurnaannya.
Semoga Tuhan selalu memberkati kita semua di tahun yang akan kita tinggalkan ini dan menyertai kita di tahun yang akan kita jalani.
Gbu all
Komentar
Posting Komentar